Breaking News
Loading...
Jumat, 23 Januari 2015

Motorsport DOHC vs SOHC

1/23/2015
Sumber : iwanbanaran.com
Bro dan sis sekalian….walau terkesan basi, banyak dari para pembaca hingga saat masih sering menanyakan……bagus mana sih antara DOHC melawan SOHC??. Dan kenapa DOHC selalu dibangga-banggakan??. Pertanyaan yang sulit dan butuh pemahaman serta tujuan dalam pembelian motor. Sebab jawabannya simpel mzbro…..
DOHC saat ini digunakan Honda untuk mengkomunikasikan kelebihan produknya. Menggunakan basis engine CBR150….mereka sukses memecah-mecah dalam berbagai varian seperti K45 (CBR150 lokal) serta CBSF plus kedepan sang K56 (CS 1 reborn). Teman kedua produk ada Suzuki Satria FU150. Sedang Yamaha….hingga detik ini masih setia menggunakan mesin SOHC baik diIndonesia ataupun pasar global. Monggo intip saja YZF R125 serta MT125….keduanya adalah mesin yang sama. Dikelas 200cc…..mereka cukup pede dengan spek single cam 4 katup. Sementara untuk Kawasaki……kelas ini hanya ditempati KLX ataupun D’Tracker150 yang juga menganut SOHC namun 2 klep….
Nah…ketika kita membahas tentang DOHC serta SOHC, patut diketahui……DOHC singkatan dari Double Over Head Camshaft alias memiliki dua Camshaft atau noken as tiap silindernya dan terdiri dari 4 katup…….yakni 2 katup hisap dan 2 katup buang. Masing-masing katup mempunyai fungsi menghisap campuran udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar serta katup buang (exhaust valves). Kelebihan konfigurasi ini pada umumnya memiliki power lebih besar karena suplai udara serta bensin yang berlimpah. Selain itu proses tuning juga lebih gampang. Dengan kem in dan out yang terpisah, maka tuner bisa mengatur durasi masing-masing kem tanpa mengganggu kem yang lain……
Sedang SOHC adalah singkatan dari Single Over Head Camshaft……yakni satu camshaft atau biasa kita sebut noken as pada tiap silinder terdapat satu noken as dengan 2 katup, yaitu katup isap (intake valves) yang mempunyai fungsi sebagai menghisap campuran udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar dan katup buang (exhaust valves) yang berfungsi sebagai mengisap sisa pembakaran ke knalpot (sumber wikipedia). Namun konfigurasi SOHC Yamaha serta Bajaj Pulsar 200NS bisa dikatakan lebih maju dibanding generasi SOHC motor lain sebab mereka sudah membekali konfigurasi 4 katup sehingga lebih powerfull. Nah…pertanyaannya bagus mana antara kedua tipe mesin??….
Tergantung peruntukan sampeyan memboyong sang kuda besi. Jika hanya untuk harian dan efisiensi…..SOHC bisa menjadi pilihan pintar sebab umumnya mempunyai keiritan lebih baik serta agresif untuk stop dan go akibat torsi yang berlimpah. Mesin SOHC juga lebih ringan karena komponen yang lebih sedikit (single cam). Sedang DOHC…..kendati sekarang pabrikan sudah pintar melakukan mapping baik gear ratio atau sproket gear…..pada umumnya mesin DOHC kalah soal torsi awal (komponen lebih banyak) serta cenderung sedikit boros. Namun potensi mesin untuk dioprek juga lebih mudah akibat dual cam yang dianut. Hebatnya segala teori diatas bisa diminimize pabrikan dengan adanya SOHC 4 katup plus DOHC re-mapping yang membuat motor bertenaga disegala jenjang RPM serta tetap irit baik single maupun dobel cam….
Last……ketika kita mencari efisiensi harian, jelas SOHC masih unggul karena biaya atau cost yang kita keluarkan juga lebih ngirit. Namun soal power dan oprek….bagaimanapun DOHC lebih memiliki potensi karena konstruksinya memang mendukung kesana. Makanya tidak heran ada istilah..”mana ada motor balap SOHC?” :mrgreen: . Hanya saja….ketika motor digunakan untuk harian….perbedaan SOHC dan DOHC bak kertas tipis yang susah dibedakan. Mau lari piro???. 80 km/jam aja wis stuck. Artinya disini hanya mindset yang berbicara. Bagus mana antara DOHC vs SOHC??. Jawabane tergantung kebutuhan mzbro…...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer